Cerita Koperasi

Koperasi berasal dari kata "cooperation" yang berarti kerjasama. Sejarah koperasi dimulai pada awal abad ke-19 di Inggris, ketika masyarakat miskin bekerja sama membentuk koperasi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Koperasi pertama kali dibentuk untuk membeli barang-barang dalam jumlah besar dengan harga yang lebih baik daripada jika dibeli secara individu.

Pada tahun 1844, Robert Owen dan beberapa rekan bisnisnya membentuk koperasi pertama yang sukses, Rochdale Society of Equitable Pioneers di Rochdale, Inggris. Koperasi ini digerakkan berdasarkan tujuh prinsip koperasi, yang kemudian dikenal sebagai Prinsip Rochdale dan menjadi acuan bagi koperasi di seluruh dunia. Prinsip-prinsip ini mencakup keanggotaan terbuka, kendali demokratis, partisipasi ekonomi, pendidikan, kemitraan, komitmen pada komunitas, dan sosial.

Koperasi mulai tumbuh dan berkembang di seluruh dunia pada awal abad ke-20. Koperasi digunakan sebagai sarana untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial di daerah perkotaan dan pedesaan. Koperasi juga digunakan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan akan makanan, perumahan, dan kebutuhan dasar lainnya.

Nilai-nilai koperasi yang muncul dari prinsip-prinsip Rochdale antara lain keanggotaan terbuka, kendali demokratis, partisipasi ekonomi, dan pendidikan. Koperasi juga memiliki nilai lain seperti kepercayaan, keberlanjutan, tanggung jawab sosial, kemandirian, dan kesetaraan.

Nilai-nilai ini merupakan fondasi koperasi sebagai sebuah gerakan ekonomi yang berorientasi pada kepentingan anggota. Koperasi juga dikenal sebagai sarana untuk mendorong partisipasi dan pemecahan masalah dalam masyarakat.